Rabu, 09 Desember 2015

"Jarak Kita Tak Seperti Mereka"

Tanpa spasi, huruf takkan berarti
Berlebih spasi, takkan mudah dimengerti
Ruang dan waktu sekadar saksi
Untuk kisah singkat menyiksa hati

Kupikir setiamu akan terbukti
Namun jujurmu hanya basa-basi
Kupikir rasa rindu 'kan jadi pengganti
Tuk ketiadaanku yang kamu telan sendiri

Begitu hebat kisah orang-orang diluar sana
Menjalin cinta tanpa menatap mata
Berpegang teguh pada rasa percaya
Yang harus dijaga, walau jarak jelas terasa

Mengapa tak bisa kujalani semudah mereka?
Ini salah ku yang terlalu berharap?;
atau salah mu yang tak sependapat?
Ini salah ku yang begitu buta?;
atau kasih sayangmu yang jelas tak seberapa?

Mengapa yang ada hanya sebongkah luka?
Terlebih lagi, kamu pergi tanpa secuil rasa untuk mengobatinya.
Tidakkah langkahmu terasa berat? Ku yakin kakimu menggayut dosa.
Mungkin jua, logikamu terdesak bayang-bayangku yang menggila.

Sekali lagi, mengapa?
Mengapa tak bisa kita seperti mereka?
Yang menikmati cinta berjaraknya tanpa rintik air mata.

Jumat, 20 November 2015

"Sesal"

Kamu
Aku menginginkanmu saat ini
Kamu yang dahulu kusakiti hatinya
Kamu yang kucampakkan keberadaannya

Aku
Aku mengingat semua tentang kamu
Kamu yang masih bisa saja tersenyum
Untuk segala kata hina yang keluar dari mulutku
Kamu yang masih bisa menemaniku
Yang hadirnya tak kuinginkan saat itu

Kita
Yang harusnya bersama saat itu
Namun tak pernah terjadi karena kebutaanku
Dan pada saat kubuka mataku
"Kita" hanyalah sebuah klise semu
Yang jelas tak kulihat lagi cintamu

Dia
Aku tersadar dan aku ingin sebuah kenyataan yang indah
Namun rasanya aku kembali pada mimpi burukku
Entah salah siapa?
Rasanya waktu begitu tega
Berjalan begitu cepat
Menjadikan kamu menjadi miliknya

Penyesalanku tergantung tepat direlung hatiku
Kamu dan segenap harapku terkubur didalamnya
Beribu kata maaf terhalang rasa maluku
Untuk terakhir kalinya aku begitu menginginkanmu
Kamu yang pernah begitu mencintaiku